Lubang Resapan Biopori Sebagai Upaya Pencegahan Bencana Banjir di Kota Palangka Raya

Air hujan sebelum mencapai permukaan tanah, tertahan oleh vegetasi maupun sampah yang menumpuk di tanah. dapat tanah jika permukaannya tidak kedap air, bergerak masuk ke dalam dengan gaya gravitasi dan kapiler suatu aliran disebut infiltrasi (Seyhan, 1990). Dengan infiltrasi, limpasan akan terkendali. Lubang resapan biopori (LRB) berperan sebagai pintu bagi air untuk LRB diisi organik memancing berbagai organisme melakukan pergerakan memperbesar poti ada mempercepat proses penyerapan air. Penelitian ini bertujuan mengetahui kapasitas jenis mempengaruhi laju infiltrasi. Pengukuran dilakukan bantuan alat biopori. Secara keseluruhan infitrasi maksimum terjadi pada minggu 2 sampai 5. Pembusukan tergantung dari komposisi sampah. Pada daun kering 100% (LRB B) dapur D) peningkatan sebanyak 20,97% 19,26%. campuran, pembusukan paling cepat berpengaruh E3. Keadaan lingkungan seperti cuaca, curah hujan, luas wilayah, tofografi serta faktor lainnya juga terhadap hasil pengujian.